DAFTAR SITUS EDIT FOTO ON LINE

Hai sobat, mungkin info ini yang kalian cari, yaitu tempat buat edit foto online yang keren, lucu, gokil, dan gratis. Saya akan mengupas beberapa situs edit foto online yang dapat kita manfaatkan jasanya secara gratis di internet pada artikel ini.

(Btw, Mungkin kamu juga tertarik melihat foto kim bum, foto justin bieber, atau biodata nikita willy silahkan ditekan linknya maka akan terbuka di halaman baru 🙂 )

Semoga saja daftar situs editing photo online berikut ini cocok dengan selera sobat semuanya. Gak pakai lama, silakan cekidot list situs edit photo online free di bawah ini :

edit foto online
Contoh daftar situs edit foto online yang gratis:

1. Photofunia
Inilah situs favoritku dalam hal mengedit foto. Kita bisa mengedit foto suka-suka di website ini dengan fitur-fitur yang ada. Disediakan banyak bingkai/frame yang dapat dipilih menurut keinginan. Dengannya kita dapat membuat efek seolah-olah foto kita dipasang di sebuah gedung, papan reklame, majalah, botol dan lain-lain. Langsung meluncur ke tkp di photofunia.com saja biar bisa langsung praktek.

2. Faceinhole
Jujur saya tak pernah memakai jasa situs ini meskipun sebenarnya tak kalah tenar dari photofunia. Katanya, FACEinHOLE menyediakan layanan web yang membuat foto penggunanya dapat menjadi tokoh-tokoh yang disukai. Setelah jadi hasilnya dapat kita posting ke berbagai situs sosial network atau blog semacam friendster, myspace, blogger dan lain-lain. Tertarik? Silakan edit foto online di Faceinhole.com

3. Pizap
Pizap merupakan salah satu situs edit photo yang paling gokil menurutku. Pilihan frame yang disediakan lucu-lucu.Di situs ini kita bisa edit dan menambah effect, pernak pernik, teks bahkan menambahkan ekspresi wajah. Silakan dibuktikan sendiri di http://www.pizap.com. Dijamin keren!

4. Picnik
Situs ini menyediakan layanan gratis maupun yang berbayar. Untuk yang versi gratis kita bisa memanfaatkan fitur-fitur seperti tools efek, shapes, fonts, frames dan touch up.Sedang untuk yang premium atau yang berbayar selain dapat menikmati semua fasilitas dari versi gratisan dan bebas iklan, juga dilengkapi dengan tool spesial baru bernama Advanced Editing, koneksi tanpa batas ke semua situs photo sharing favorit, dukungan prioritas, memori foto dan photo histori tanpa batas, serta konten eksklusif dan preview dari fitur-fitur baru. Tak ada salahnya mencoba di http://www.picnik.com bukan?

5. Pixenate
Situs yang beralamatkan di pixenate.com ini memiliki fitur zooming, enhancing dan cropping, resizing, whitening, red eye, sepia, fun effect dan banyak lagi. Saya tak bisa memberikan review lebih detail lagi karena juga baru tahu kemarin setelah googling dan masih belum sempat mencoba. Silakan dibuktikan sendiri kehebatannya seperti apa? Pixenate.com

6. Festisite.
Dengan menggunakan jasa situs ini kita bisa menaruh wajah kita pada mata uang dari berbagai negara.

7. Funny pho.to
Menurutku situs ini mirip dengan photofunia hanya dengan template yang berbeda yang lebih lucu. Alamatnya di http://www.funny.pho.to.com

8. Fakemagazinecover
Ini cocok buat kamu-kamu yang terobsesi untuk menjadi seorang model hehe.. Karena template yang disediakan untuk mengedit foto kamu adalah cover majalah dengan beraneka pilihan. Keren!

9. Makemebabies
Haha.. lucu banget ni situs karena bisa memprediksi wajah bayi yang akan dilahirkan oleh sepasang suami istri. Jika kamu berniat akan memiliki anak tak ada ruginya mengupload foto kamu dan pasangan lalu lihatlah seperti apa wajah bayi yang akan kalian lahirkan nantinya.

10. Hairmixer
Ini dia untuk kamu yang doyan ganti model rambut. Sebelum pergi ke salon coba dulu bagaimana penampilanmu jika memakai potongan rambut seperti yang dimiliki para selebriti.

11. Be Funky
Situs ini memberikan pilihan cukup banyak efek juga. Yang aku sukai salah satunya adalah bisa membuat foto kita tampak seperti kartun hehehe.. Coba deh di BeFunky.

12. FunPhotoBox
Website yang satu ini juga menyediakan layanan editing foto secara online. Untuk menggunakannya ada tiga langkah yaitu pilih efek, upload foto dan kemudian simpan hasilnya 😀 . Sangat mudah digunakan.

13. Photo505
Begitu masuk ke web ini kalian akan langsung disuguhi dengan banyaknya pilihan theme/bingkai yang mana kalian akan bisa menaruh wajah di foto yang kalian upload menggantikan wajah yang ada di dalam theme. Karena mendukung Face Detection Technology.

14. Dumpr

15. BigHugesLabs

16. Write On It

Welcome on WriteOnIt.
Here you can easily create your photomontage, free cards, magazine cover and other funny jokes for you and your friends.
Start now!

Seperti itulah kata sambutan ketika masuk ke situsnya. Ya, dengan memanfaatkan write on it, kita bisa mengkreasikan photomontage, free cards, magazine cover, dan yang lebih seru kita bisa meletakkan wajah kita di badan seorang selebriti top dunia.

17. MagMyPic
Kita dapat meletakkan foto kita di cover majalah.

18. Loonapix
Fitur yang disediakan diantaranya, loonapic effect, photo frames, face effect, calendar wallpaper, create gif. Kunjungi loonapix.

19. Funny Wow
Coba deh ke sini, ini mirip sama photofunia tapi oke juga untuk dicoba.

20. Any Making
Apply a lot of nice and funny photo effects to joke with your friends. AnyMaking online photo fun effects converts your everyday’s pictures into beautiful artworks! Select special fun photo effects, upload your picture and that’s it!

Atau kalau dalam bahasa indonesia kira-kira begini artinya, buatlah banyak efek foto lucu dan keren untuk bercanda dengan temanmu. AnyMaking efek foto online yang lucu mengubah foto sehari-hari kamu menjadi sebuah karya seni yang cantik. Pilihlah efek foto lucu yang special, upload fotomu dan jadilah !

21. Blingee
Ini juga merupakan salah satu situs edit foto keren yang pantas mendapat 2 jempol. 😀 Sangat cocok buat anak gaul seperti kamu-kamu. Pokoknya gothic, gokil, metal, funky, top abis deh. :thumbup: Coba aja di Blingee. Btw, ada yang bertanya di mana bisa edit foto online yang ada kesan magic -nya.

22. Gross Out
Situs edit foto yang ada gambar mata melotot dan yang akan melirik mengikuti arah kursor ini bisa mengedit foto yang kita upload dari komputer atau kita ambil langsung dari webcam.

23. Cut My Pic
Situs editing foto online yang ini bisa digunakan untuk memotong (cut) foto dan hasilnya bisa dikirimkan via email ataupun langsung disimpan di PC (personal computer).

24. Foto Flexer
Website edit foto yang satu ini juga bisa kita manfaatkan jasanya secara gratis. Kita bisa mengupload photo dari komputer, ataupun mengedit foto dari photobucket, facebook, myspace, flickr, picasa dan beberapa website foto lainnya secara langsung.

25. Phxir
Waktu masuk ke situs ini suasananya emang agak serem, karena ada background darahnya. Tapi begitu mengeklik tombol get started kita bisa mulai mengedit photo seperti halnya Foto Flexer, kita pun bisa mengupload dari komputer dari photobucket, facebook, myspace, flickr, picasa, webshots, dsb.

26. Blibs
Wah, ini juga salah satu favorit saya. Fitur dan efek yang disediakan cukup banyak dan keren-keren. Serasa photosop online. Coba deh, tapi jangan pusing ya melihat pilihan menunya yang cukup banyak hehe…

27. Yx.Keniu.com
Ini mirip photofunia, tapi frame yang disediakan beda dan tak kalah keren. Tapi, sayang pakai bahasa mandarin jadinya bingung 😀 . Kalau mau coba sebaiknya buka situsnya pakai kamus indonesia inggris online aja biar gak puyeng duluan hehe..

28. Pic Joke
Namanya aja pic joke, pastinya lucu dong hehe.. kita dapat mengubah foto kita menjadi gambar yang lucu dengan layanan ini. Ada banyak sekali pilihan efek yang dikasih. Dan yang lebih enaknya lagi situs ini mendukung bahasa indonesia. Jadi, yang bahasa inggrisnya agak belepotan seperti saya pun bisa menggunakannya tanpa kebingungan. Mau coba? Langsung aja meluncur ke pic joke.

tERIMAKASIH KUNJUNGAN ANDA DI BLOG INI

KEGIATAN

Gambar

KUTIPAN

Murid adalah untaian tasbih kita kepaNya.Jika ada yg telah membuat kita jengkel,lelah dan putus asa.Bersabarlah… berfikirlah bahwa kelak satu diantara mereka ada yg menarik tangan kita ke Surga. Semoga…

Hidup adlh tantangan,seberat apapun harus Qta lalui,Jangan pernah menyerah selama ada waktu dan kesempatan buktikan kemauan untuk menggapai asa, hanya ingin jadi org yg bisa berharga bagi yg lain sekecil apapun,semoga bagai setitik embun di gurun pasir

HIDUP BAHAGIA

Hidup bahagia saya pikir siapapun mau, karena kehidupan bahagia itu menjadi idaman setiap orang. Untuk mencapai kehidupan yang bahagia banyak cara, yang bisa di tempuh dan begitu juga di katakan bahagia itu ada banyak untuk mengukurnya, namun berikut ini adalah beberapa hal atau sikap yang bisa membuat hidup bahagia antara lain:
Sikap Yang Bisa Membuat Hidup Bahagia

1.Lepaskanlah Rasa Kuatir & Ketakutan.
Ketakutan & kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yg blm tentu terjadi, kebanyakan hal-hal yg Anda kuatirkan & takutkan tak pernah terjadi ! It’s all only in your mind.

2.Buanglah Dendam.
Dendam & Amarah yg disimpan hanya akan menyedot energi diri Anda & hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA, BUANGLAH !

3.Berhentilah Mengeluh.
Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yg Ada saat ini, secara tak sadar Anda membawa-bawa beban negatif.

4.Bila Ada Masalah, Selesaikan Satu Persatu.
Hanya inilah cara menangani setiap persoalan satu demi satu.

5.Tidurlah Dgn Nyenyak.
Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk & tak sehat, biasakanlah tidur dgn nyaman.

6.Jauhi Urusan Orang Lain.
Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri u/ menangani setiap masalahnya.

7.Hiduplah Pada Saat ini, Bukan Masa Lalu.
Nikmati masa lalu sebagai kenangan, jangan tergantung padanya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini, karena apa yg Anda miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok. ‘Be totally present’

8.Jadilah Pendengar Yg Baik.
Saat menjadi pendengar, Anda belajar & mendapatkan ide-ide baru berbeda dari org lain.

9.Berpikirlah Positif.
Rasa frustasi datang dari pikiran negatif. Kembalilah berpikir positif. Bertemanlah dgn orang2x yg berpikiran positif & terlibatlah dgn kegiatan2x positif.

10.Bersyukurlah.
Bersyukurlah atas hal-hal kecil yg akan membawa Anda pada hal-hal besar.
Sekecil apapun karunia yg Anda terima, akan menghasilkan hal-hal besar & selalu membawa Anda kpd kebahagiaan saat Anda bersyukur.

Hidup bahagia saya pikir siapapun mau, karena kehidupan bahagia itu menjadi idaman setiap orang. Untuk mencapai kehidupan yang bahagia banyak cara, yang bisa di tempuh dan begitu juga di katakan bahagia itu ada banyak untuk mengukurnya, namun berikut ini adalah beberapa hal atau sikap yang bisa membuat hidup bahagia antara lain:
Sikap Yang Bisa Membuat Hidup Bahagia

1.Lepaskanlah Rasa Kuatir & Ketakutan.
Ketakutan & kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yg blm tentu terjadi, kebanyakan hal-hal yg Anda kuatirkan & takutkan tak pernah terjadi ! It’s all only in your mind.

2.Buanglah Dendam.
Dendam & Amarah yg disimpan hanya akan menyedot energi diri Anda & hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA, BUANGLAH !

3.Berhentilah Mengeluh.
Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yg Ada saat ini, secara tak sadar Anda membawa-bawa beban negatif.

4.Bila Ada Masalah, Selesaikan Satu Persatu.
Hanya inilah cara menangani setiap persoalan satu demi satu.

5.Tidurlah Dgn Nyenyak.
Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk & tak sehat, biasakanlah tidur dgn nyaman.

6.Jauhi Urusan Orang Lain.
Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri u/ menangani setiap masalahnya.

7.Hiduplah Pada Saat ini, Bukan Masa Lalu.
Nikmati masa lalu sebagai kenangan, jangan tergantung padanya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini, karena apa yg Anda miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok. ‘Be totally present’

8.Jadilah Pendengar Yg Baik.
Saat menjadi pendengar, Anda belajar & mendapatkan ide-ide baru berbeda dari org lain.

9.Berpikirlah Positif.
Rasa frustasi datang dari pikiran negatif. Kembalilah berpikir positif. Bertemanlah dgn orang2x yg berpikiran positif & terlibatlah dgn kegiatan2x positif.

10.Bersyukurlah.
Bersyukurlah atas hal-hal kecil yg akan membawa Anda pada hal-hal besar.
Sekecil apapun karunia yg Anda terima, akan menghasilkan hal-hal besar & selalu membawa Anda kpd kebahagiaan saat Anda bersyukur.

HIDUP BAHAGIA

Hidup bahagia…
SIAPA MAU…???
saya pikir siapapun mau, karena kehidupan bahagia itu menjadi idaman setiap orang. Untuk mencapai kehidupan yang bahagia banyak cara, yang bisa di tempuh dan begitu juga di katakan bahagia itu ada banyak untuk mengukurnya, namun berikut ini adalah beberapa hal atau sikap yang bisa membuat hidup bahagia antara lain:
Sikap Yang Bisa Membuat Hidup Bahagia

1.Lepaskanlah Rasa Kuatir & Ketakutan.
Ketakutan & kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yg blm tentu terjadi, kebanyakan hal-hal yg Anda kuatirkan & takutkan tak pernah terjadi ! It’s all only in your mind.

2.Buanglah Dendam.
Dendam & Amarah yg disimpan hanya akan menyedot energi diri Anda & hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA, BUANGLAH !

3.Berhentilah Mengeluh.
Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yg Ada saat ini, secara tak sadar Anda membawa-bawa beban negatif.

4.Bila Ada Masalah, Selesaikan Satu Persatu.
Hanya inilah cara menangani setiap persoalan satu demi satu.

5.Tidurlah Dgn Nyenyak.
Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk & tak sehat, biasakanlah tidur dgn nyaman.

6.Jauhi Urusan Orang Lain.
Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri u/ menangani setiap masalahnya.

7.Hiduplah Pada Saat ini, Bukan Masa Lalu.
Nikmati masa lalu sebagai kenangan, jangan tergantung padanya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini, karena apa yg Anda miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok. ‘Be totally present’

8.Jadilah Pendengar Yg Baik.
Saat menjadi pendengar, Anda belajar & mendapatkan ide-ide baru berbeda dari org lain.

9.Berpikirlah Positif.
Rasa frustasi datang dari pikiran negatif. Kembalilah berpikir positif. Bertemanlah dgn orang2x yg berpikiran positif & terlibatlah dgn kegiatan2x positif.

10.Bersyukurlah.
Bersyukurlah atas hal-hal kecil yg akan membawa Anda pada hal-hal besar.
Sekecil apapun karunia yg Anda terima, akan menghasilkan hal-hal besar & selalu membawa Anda kpd kebahagiaan saat Anda bersyukur.

BELAJAR EFEKTIF

Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui

diri sendiri
kemampuan belajar anda
proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan

Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.

Empat langkah untuk belajar.
Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan “Pedoman Belajar” yang lain.
Mulai dengan masa lalu

Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda

senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerita? menterjemah? berpidato?
mengetahui cara menringkas?
tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari?
meninjau kembali?
punya akses ke informasi dari banyak sumber?
menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?

Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk?

Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?
Teruskanke masa sekarang

Berminatkah anda?
Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian saya?

Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?

Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?

Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar anda?
Pertimbangkan
proses,

persoalan utama
Apa judulnya?
Apa kunci kata yang menyolok?
Apakah saya mengerti?

Apakah yang telah saya ketahui?
Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?

Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya?
Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?

Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?

Apakah saya berhenti dan meringkas?
Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?

Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Apakah saya perlu mendiskusi dengan “pelajar-pelajar” lain untuk proces informasin lebih lanjut?
Apakah saya perlu mencari “para ahli”, guruku atau pustakawan atau ahliawan?
Buat
review Apakah kerjaan saya benar?
Apakah bisa saya kerjakan lebih baik?
Apakah rencana saya serupa dengan “diri sendiri”?

Apakah saya memilih kondisi yang benar?
Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?

Apakah anda sukses?
Apakah anda merayakan kesuksesan anda

CONTOH PROPOSAL PTK

Contoh_Proposal_PTK

SUPER BANK SOAL KESATU PKN KELAS TIGA SEMESTER SATU

Super Bank Soal Kesatu

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan   

Kelas III Semester Satu

I.       Berilah tanda silang (x) pada huruf jawaban yang paling benar !

  1. Hari Sumpah Pemuda diperingati pada tanggal …
    1. 20 Mei
    2. 2 Mei
    3. 28 Oktober
    4. 5 Oktober
  2. Dampak positif dilaksanakannya Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia ialah …
    1. terwujudnya suatu kesukuan baru
    2. terciptanya persautan dan kesatuan bangsa
    3. memperkuat rasa kedaerahan
    4. memecah belah persatuan dan kesatuan
  3. Sebelum adanya Sumpah Pemuda bangsa Indonesia mudah terkalahkan oleh bangsa Belanda. Hal ini disebabkan karena …
    1. Tidak adanya rasa kepercayaan
    2. Bangsa Indonesia sama sekali tidak melakukan perlawanan
    3. Tidak memiliki rasa kepedulian
    4. Mudah diadu domba oleh bangsa Belanda
  4. Sumpah Pemuda diikrarkan untuk menumbuhkan rasa …
    1. Kegembiraan
    2. Kesedihan
    3. Persatuan
    4. Keegoisan
  5. Melalui persatuan akan tumbuh …
    1. Kelemahan
    2. Kebersamaan
    3. Keangkuhan
    4. Kediktoran
  6. Penjajah mengadu domba bangsa Indonesia bertujuan untuk …
    1. Menjalin suatu kerja sama
    2. Bersatu
    3. Memecah belah persatuan
    4. Membina persatuan
  7. Bahasa persatuan Indonesia adalah …
    1. Bahasa Sunda
    2. Bahasa Jawa
    3. Bahasa Minang
    4. Bahasa Indonesia
  8. Ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh satu pulau di Indonesia merupakan tanggung jawab …
    1. Penduduk setempat
    2. Tentara
    3. Bangsa Indonesia
    4. Pemimpinnya
  9. Contoh sikap membina semangat Sumpah Pemuda adalah …
    1. Memajukan suku sendiri
    2. Menjalin kerja sama dengan suku lain
    3. Tidak peduli terhadap perkembangan bangsa
    4. Membina persatuan untuk kepentingan
  10. Perpecahan antar warga negara mengakibatkan bangsa Indonesia menjadi …
    1. Mandiri
    2. Kuat
    3. Bersatu
    4. Lemah
  11. Cara untuk memajukan bangsa adalah …
    1. Membeli produk luar negeri
    2. Menimbun barang
    3. Membeli baragn dalam negeri
    4. Mengimpor barang
  12. Nilai Sumpah Pemuda mengandung salah satu budaya bangsa Indonesia adalah …
    1. Simpan pinjam
    2. Gotong royong
    3. Tukar menukar
    4. Perdagangan
  13. Makna Sumpah Pemuda adalah menjalin …
    1. Kegiatan perekonomian
    2. Pementasan seni
    3. Persatuan dan kesatuan
    4. Kegiatan social
  14. Perkumpulan para Pemuda dan pelajar Sulawesi disebut …
    1. Jong Celebes
    2. Jong Java
    3. Jong Sumatranen Bond
    4. Jong Ambon
  15. Hasil dilaksanakan Konggres Pemuda I adalah …
    1. Menyerukan organisasi pemuda dlaam satu organisasi pemuda Indonesia
    2. Mengadakan kegiatan yang bersifat kedaerahan
    3. Mempertajam kesukuan
    4. Meningkatkan pertahanan dan keamanan
  16. Tokoh Sumpah Pemuda yang merumuskan naskah Sumpah Pemuda ialah …
    1. Moh. Yamin
    2. S. Mangunsarkoso
    3. Ramelan
    4. Sugondo Joyopuspito
  17. Inti Sumpah Pemuda adalah …
    1. Satu wilayah, satu bangsa, satu Negara
    2. Satu nusa, satu bangsa, satu bangsa
    3. Satu ideologi, satu keinginan, satu cita-cita
    4. Satu wilayah, satu budaya, satu nusa
  18. Dampak yang akan terjadi jika antara suku saling bermusuhan adalah …
    1. Suku menjadi semakin berkembang
    2. Persatuan dan kesatuan tidak akan tercipta
    3. Bangsa semakin kokoh
    4. Bangsa semakin maju
  19. Jika temanmu berbeda agama, maka sikapmu adalah …
    1. Menjauhinya karena tidak seagama
    2. Memusuhinya
    3. Mengejeknya
    4. Menjalin kerja sama
  20. Jika temanmu sedang mengalami kesultan, adalah maka sikapmu …
    1. Membantu kesulitan yang dihadapi
    2. Tidak perlu dibantu karena itu masalahnya
    3. Tidak peduli karena tidak menguntungkan kita
    4. Menjauhi untuk meringankan beban kita sendiri

Lebih lengkapnya soal di atas dapat doawnlod di bawah ini !

SUPER BANK SOAL KESATU PKN KELAS TIGA SEMESTER SATU

BAHAN AJAR

I.         PENDAHULUAN

Workshop Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Hari/Tanggal Pelaksanaan                  : Senin –Rabu 18-20 Juli 2011

Waktu Pelaksanaan                                : 07.30-21.00 WIB

Tempat                                                       : Hotel Vectory Batu

Tujuan                                                        : Peningkatan kemampuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar

Hasil                                                           : Baik

Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi.Termasuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk “materi pokok”. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan dimaksud adalah bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari pihak guru, dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak murid.

Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah dimaksud meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran, dsb. Masalah lain yang berkenaan dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar itu didapatkan. Ada kecenderungan sumber bahan ajar dititikberatkan pada buku. Padahal banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan. Bukupun tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini. Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar.

Termasuk masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar adalah guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester atau ganti tahun ganti buku.

Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan bahan ajar untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan ajar dan memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria dan langkah-langkah pemilihan, perlakuan/pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.

  1. II.       PEMILIHAN BAHAN AJAR DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK)

 

Pembelajaran berbasis kompetensi didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa apa yang ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi meliputi standar materi atau standar isi (content standard) dan standar pencapaian (performance standard). Standar materi berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasi siswa, sedangkan standar penampilan berisikan tingkat penguasaan yang harus ditampilkan siswa. Tingkat penguasaan itu misalnya harus 100% dikuasai atau boleh kurang dari 100%. Sesuai dengan pokok-pokok pikiran tersebut, masalah materi pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka membantu siswa mencapai standar kompetensi.

Kapankah materi pembelajaran atau bahan ajar ditentukan atau dipilih? Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran, termasuk pembelajaran berbasis kompetensi, bahan ajar dipilih setelah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, dan kompetensi dasar ditentukan. Seperti diketahui, langkah-langkah pengembangan pembelajaran sesuai KBK antara lain  pertama-tama menentukan identitas matapelajaran. Setelah itu menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, strategi pembelajaran/pengalaman belajar, indikator pencapaian, dst. Setelah pokok-pokok materi pembelajaran ditentukan, materi tersebut kemudian diuraikan. Uraian materi pembelajaran dapat berisikan butir-butir materi penting (key concepts) yang harus dipelajari siswa atau dalam bentuk uraian secara lengkap seperti yang terdapat dalam buku-buku pelajaran.

Seperti diuraikan di muka, materi pembelajaran (bahan ajar) merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.  Secara garis besar, bahan ajar atau materi pembelajaran berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa.

Materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal mungkin membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Masalah-masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran menyangkut jenis, cakupan, urutan, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran dan sumber bahan ajar. Jenis materi pembelajaran perlu diidentifikasi atau ditentukan dengan tepat karena setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, media, dan cara mengevaluasi yang berbeda-beda. Cakupan atau  ruang lingkup serta kedalaman materi pembelajaran perlu diperhatikan  agar tidak kurang dan tidak lebih. Urutan (sequence) perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi runtut. Perlakuan (cara mengajarkan/menyampaikan dan mempelajari) perlu dipilih setepat-tepatnya agar tidak salah mengajarkan atau mempelajarinya (misalnya perlu kejelasan apakah suatu materi harus dihafalkan, dipahami, atau diaplikasikan).

  1. III.        PENGERTIAN BAHAN AJAR (MATERI PEMBELAJARAN)

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dsb. (Ibu kota Negara RI adalah Jakart; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945). Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek (Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya).

Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika..maka….”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.

Materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah secara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah mengoperasikan peralatan mikroskup, cara menyetel televisi. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya  nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, semangat  bekerja, dsb.

Untuk membantu memudahkan memahami keempat jenis materi pembelajaran aspek kognitif tersebut, perhatikan tabel di bawah ini.

Tabel 1:   Klasifikasi Materi Pembelajaran Menjadi Fakta, Konsep, Prosedur, dan Prinsip

No.

Jenis Materi

Pengertian dan contoh

1. Fakta Menyebutkan kapan, berapa, nama, dan di mana.

Contoh:

Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945; Seminggu ada 7 hari; Ibu kota Negara RI Jakarta; Ujung Pandang terletak di Sulawesi Selatan.2.KonsepDefinisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus.

Contoh:

Hukum ialah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar dikenai sanksi berupa denda atau pidana.3.PrinsipPenerapan dalil, hukum, atau rumus. (Jika…maka….).

Contoh:

Hukum permintaan dan penawaran (Jika penawaran tetap permintaan naik, maka harga akan naik).4.ProsedurBagan arus atau bagan alur (flowchart), algoritma, langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut.

Contoh:

Langkah-langkah menjumlahkan pecahan ialah:

  1. Menyamakan penyebut
  2. Menjumlahkan pembilang dengan dengan pembilang dari penyebut yang telah disamakan.
  3. Menuliskan dalam bentuk pecahan hasil penjumlahan pembilang dan penyebut yang telah disamakan.

Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.

 

IV. PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN BAHAN AJAR

Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.

Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebagai misal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta atau ghbahan hafalan.

Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa  adalah pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.

V.  LANGKAH-LANGKAH PEMILIHAN BAHAN AJAR

            Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui kriteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Dengan kata lain, pemilihan bahan ajar haruslah mengacu atau merujuk pada standar kompetensi.

Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar, sampailah kita pada langkah-langkah pemilihan bahan ajar. Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Langkah ketiga memilih bahan ajar  yang sesuai atau relevan  dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi tadi. Terakhir adalah memilih sumber bahan ajar.

Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. A.      Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
    1. Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.

Setiap aspek standar kompetensi tersebut memerlukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang berbeda-beda untuk membantu pencapaiannya.

B.      Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran

Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).

  1. Materi jenis fakta adalah materi  berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain sebagainya.
  2. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi.
  3.  Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.
  4. Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.
  5. Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian.
  6. Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
  1. C.      Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan  kompetensi dasar

Pilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan. Perhatikan pula jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai sehingga mempermudah siswa dalam mencapai standar kompetensi.

Berpijak dari aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah memilih jenis materi yang sesuai dengan aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut. Materi yang akan diajarkan  perlu diidentifikasi  apakah termasuk jenis fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada  satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian  yang berbeda-beda. Misalnya metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.

Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan diajarkan adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.

Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau psikomotorik. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk mengidentifikasi jenis materi pembelajaran:

  1. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa mengingat nama suatu objek, simbul atau suatu peristiwa? Kalau jawabannya “ya” maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah “fakta”.

Contoh:

Nama-nama ibu kota kabupaten, peristiwa sejarah, nama-nama organ tubuh manusia.

2.Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan untuk menyatakan suatu definisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau mengelompokkan beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi ? Kalau  jawabannya “ya” berarti materi yang harus diajarkan adalah “konsep”.

Contoh :

Seorang guru menunjukkan beberapa tumbuh-tumbuhan kemudian siswa diminta untuk mengklasifikasikan atau mengelompokkan mana yang termasuk tumbuhan berakar serabut dan mana yang berakar tunggang.

  1. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menjelaskan atau melakukan langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu ? Bila “ya” maka materi yang harus diajarkan adalah “prosedur”.

Contoh :

Langkah-langkah mengatasi permasalahan dalam mewujudkan masyarakat demokrasi; langkah-langkah cara membuat magnit buatan; cara-cara membuat sabun mandi, cara membaca sanjak, cara mengoperasikan komputer, dsb.

  1. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menentukan hubungan antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antara berbagai macam konsep ? Bila jawabannya  “ya”, berarti materi pembelajaran yang harus diajarkan termasuk dalam kategori “prinsip”.

        Contoh :

Hubungan hubungan antara penawaran dan permintaan suatu barang dalam lalu lintas ekonomi. Jika permintaan naik sedangkan penawaran tetap, maka harga akan naik. Cara menghitung luas persegi panjang. Rumus luas persegi panjang adalah panjang dikalikan lebar.

  1. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa memilih berbuat atau tidak berbuat berdasar pertimbangan baik buruk, suka tidak suka, indah tidak indah? Jika jawabannya “Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan berupa aspek afektif, sikap, atau nilai.

Contoh:

Ali memilih mentaati rambu-rambu lalulintas meskpipun terlambat masuk sekolah setelah di sekolah diajarkan pentingnya mentaati peraturan lalulintas.

  1. Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa melakukan perbuatan secara fisik? Jika jawabannya “Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah aspek motorik.

Contoh:

Dalam pelajaran lompat tinggi, siswa diharapkan mampu melompati mistar 125 centimeter. Materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah teknik lompat tinggi.

  1. D.      Memilih sumber bahan ajar

        Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb.

  1. VI.    PENENTUAN CAKUPAN DAN URUTAN BAHAN AJAR

Masalah cakupan atau ruang lingkup, kedalaman, dan urutan penyampaian materi pembelajaran penting diperhatikan. Ketepatan dalam menentukan cakupan, ruang lingkup, dan kedalaman materi pembelajaran akan menghindarkan guru dari mengajarkan terlalu sedikit atau terlalu banyak, terlalu dangkal atau terlalu mendalam. Ketepatan urutan penyajian (sequencing) akan memudahkan bagi siswa mempelajari materi pembelajaran.

A.    Penentuan cakupan bahan ajar

Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus diperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik,  sebab nantinya jika sudah dibawa ke kelas maka masing-masing jenis materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda.

Selain memperhatikan jenis materi pembelajaran juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran, sedangkan kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep yang terkandung di dalamnya harus dipelajari/dikuasai oleh siswa. Sebagai contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SLTP dan SMU, juga di perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap jenjang pendidikan tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan akan semakin luas cakupan aspek proses fotosintesis yang dipelajari dan semakin detail pula setiap aspek yang dipelajari. Di SD dan SLTP aspek kimia disinggung sedikit tanpa menunjukkan reaksi kimianya. Di SMU reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari, dan di perguruan tinggi reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin diperdalam.

Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy). Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika suatu pelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada siswa di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup: (1) penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi;  (2) rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan; dan (3) penerapan/aplikasi rumus menghitung  laba dan rugi.

Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai. Misalnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia: Salah satu kompetensi dasar yang diharapkan dimiliki siswa “Membuat Surat Dinas “. Setelah diidentifikasi, ternyata materi pembelajaran untuk mencapai kemampuan Membuat Surat Dinas tersebut termasuk jenis prosedur. Jika kita analisis, secara garis besar cakupan materi yang harus dipelajari siswa agar mampu membuat surat dinas meliputi: (1) Pembuatan draft atau konsep surat, (2) Pengetikan surat, (3) Pemberian nomor agenda dan (4) Pengiriman. Setiap jenis dari keempat materi tersebut masih dapat diperinci lebih lanjut.

B.    Penentuan urutan  bahan ajar

Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan siswa dalam mempelajarinya. Misalnya materi operasi bilangan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa akan mengalami kesulitan mempelajari perkalian jika materi penjumlahan belum dipelajari. Siswa akan mengalami kesulitan membagi jika materi pengurangan belum dipelajari.

Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok , yaitu: pendekatan prosedural, dan hierarkis.

  1. Pendekatan prosedural.

Urutan materi pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah menelpon, langkah-langkah mengoperasikan peralatan  kamera video.

  1. Pendekatan hierarkis

Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.

Contoh : Urutan Hierarkis  (berjenjang)

Soal ceritera tentang perhitungan laba rugi dalam jual beli Agar siswa mampu menghitung laba atau rugi dalam jual beli (penerapan rumus/dalil), siswa terlebih dahulu harus mempelajari konsep/ pengertian laba, rugi, penjualan, pembelian, modal dasar (penguasaan konsep). Setelah itu siswa perlu mempelajari rumus/dalil menghitung laba, dan rugi (penguasaan dalil). Selanjutnya siswa menerapkan dalil atau prinsip jual beli (penguasaan penerapan dalil).

Contoh lain tentang urutan operasi bilangan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2: Contoh Urutan Materi pembelajaran Secara Hierarkis

Kompetensi dasar

Urutan Materi

1. Mengoperasikan bilangan 1.1.         Penjumlahan1.2.        Pengurangan

1.3.        Perkalian

1.4.        Pembagian

 

VII.  SUMBER BAHAN AJAR

Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya. Misalnya, siswa ditugasi untuk mencari koran, majalah, hasil penelitian, dsb. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk mendapatkan  materi pembelajaran  dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber dimaksud dapat disebutkan di bawah ini:

  1. Buku teks

Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis matapelajaran tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal dari satu pengarang atau penerbit. Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas.

  1. Laporan hasil penelitian

Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir.

  1. Jurnal (penerbitan hasil penelitian  dan pemikiran ilmiah)

Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya.

  1. Pakar bidang studi

Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan ajar. Pakar tadi dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan, dsb.

  1. Profesional

Kalangan professional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan. Sehubungan dengan itu bahan ajar yang berkenaan dengan eknomi dan keuangan dapat ditanyakan pada orang-orang yang bekerja di perbankan.

  1. Buku kurikulum

Buku kurikulm penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena berdasar kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi. Gurulah yang harus menjabarkan materi pokok menjadi bahan ajar yang terperinci.

  1. Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan.

Penerbitan berkala seperti Koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar suatu matapelajaran. Penyajian dalam koran-koran atau mingguan menggunakan bahasa popular yang mudah dipahami. Karena itu baik sekali apa bila penerbitan tersebut digunakan sebagai sumber bahan ajar.

  1. Internet

Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi.

  1. Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio)

Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran televisi.

  1. Lingkungan ( alam, sosial, senibudaya, teknik, industri, ekonomi)

Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan social, lengkungan seni budaya, teknik, industri, dan lingkungan ekonomi dapat digunakan sebgai sumber bahan ajar. Untuk mempelajari abrasi atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang misalnya kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai sebagau sumber.

Perlu diingat, dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi, buku-buku atau terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Artinya, tidaklah tepat jika hanya menggantungkan pada buku teks sebagai satu-satunya sumber abahan ajar. Tidak tepat pula tindakan mengganti buku pelajaran pada setiap pergantian semester atau pergantian tahun. Buku-buku pelajaran atau buku teks yang ada perlu dipelajari untuk dipilih dan digunakan sebagai sumber yang relevan dengan materi yang telah dipilih untuk diajarkan.

Mengajar bukanlah menyelesaikan satu buku, tetapi membantu siswa mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan banyak sumber materi. Bagi guru, sumber utama untuk mendapatkan materi pembelajaran adalah buku teks dan buku penunjang yang lain.

 

 

VIII.  LANGKAH-LANGKAH PEMANFAATAN BAHAN AJAR

A.    Strategi penyampaian bahan ajar oleh Guru

 

  1. 1.       Strategi urutan penyampaian simultan

Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan secara serentak, baru kemudian diperdalam satu demi satu (Metode global). Misalnya guru akan mengajarkan materi Sila-sila Pancasila yang terdiri dari lima sila. Pertama-tama Guru menyajikan lima sila sekaligus secara garis besar, kemudian setiap sila disajikan secara mendalam.

  1. 2.       Strategi urutan penyampaian suksesif

Jika guru harus manyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka menurut strategi urutan panyampaian  suksesif, sebuah materi satu demi satu disajikan secara mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secara mendalam pula. Contoh yang sama, misalnya guru akan mengajarkan materi Sila-sila Pancasila. Pertama-tama guru menyajikan sila pertama yaitu sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Setelah sila pertama disajikan secara mendalam, baru kemudian menyajikan sila berikutnya yaitu sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab.

  1. 3.       Strategi penyampaian fakta

Jika guru harus manyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau simbol, dsb.) strategi yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Sajikan materi fakta dengan lisan, tulisan, atau gambar.
  2. Berikan bantuan kepada siswa untuk menghafal. Bantuan diberikan dalam bentuk penyampaian secara bermakna, menggunakan jembatan ingatan, jembatan keledai, atau mnemonics, asosiasi berpasangan, dsb. Bantuan penyampaian materi fakta secara bermakna, misalnya menggunakan cara berpikir tertentu untuk membantu menghafal. Sebagai contoh, untuk menghafal jenis-jenis sumber belajar digunakan cara berpikir: Apa, oleh siapa, dengan menggunakan bahan, alat, teknik, dan lingkungan seperti apa? Berdasar kerangka berpikir tersebut, jenis-jenis sumber belajar diklasifikasikan manjadi: Pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. Bantuan mengingat-ingat jenis-jenis sumber belajar tersebut menggunakan jembatan keledai, jembatan ingatan  (mnemonics) menjadi  POBATEL (Pesan, orang bahan, alat, teknik, lingkungan).

Bantuan menghafal berupa asosiasi berpasangan (pair association) misalnya untuk mengingat-ingat di mana letak stalakmit dan stalaktit pada pelajaran sains. Apakah stalaktit di atas atau di bawah? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pasangkan huruf T pada atas, dengan T pada tit-nya stalaktit. Jadi stalaktit terletak di atas, sedangkan stalakmit terletak di bawah.

Contoh lain penggunaan jembatan keledai atau jembatan ingatan:  (1) PAO-HOA (Panas April-Oktober, Hujan Oktober – April).  (2) Untuk menghafal nama-nama bulan yang berumur 30 hari digunakan AJUSENO (April, Juni, September, Nopember).

  1. 4.       Strategi penyampaian konsep

Materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dsb.

Langkah-langkah mengajarkan konsep: Pertama sajikan konsep, kedua berikan bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh), ketiga berikan latihan (exercise) misalnya berupa tugas untuk mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik, dan kelima berikan tes.

 

Contoh:

Penyajian konsep tindak pidana pencurian

Langkah 1:  Penyajian konsep

Sesuai pasal 362 KUHP, “Barang siapa dengan sengaja mengambil barang milik orang lain dengan melawan hukum dengan maksud untuk dimiliki dihukum dengan hukuman penjara sekurang-kurangnya  … tahun.”

Langkah 2: Pemberian bantuan

  1. Murid dibantu untuk menghafal konsep dengan kalimat sendiri, tidak harus hafal verbal terhadap konsep yang dipelajari (dalam hal ini Pasal pencurian).
  2. Tunjukkan unsur-unsur pokok konsep tindak pidana pencurian, yaitu:

1)       Mengambil barang (bernilai ekonomi)

2)       Barang itu milik orang lain

3)        Dengan melawan hukum (tanpa seijin yang empunya)

4)       Dengan maksud dimiliki (mengambil uang untuk jajan).

Contoh positip: Wawan malam hari masuk pekarangan Ali dengan merusak pintu pagar (sengaja) mengambil (melawan hukum) material bangunan berupa besi beton (barang milik orang lain), kemudian dijual, uangnya untuk membeli beras (dengan maksud dimiliki). Contoh negatif/salah (bukan contoh tapi mirip): Badu meminjam sepeda Gani tidak dikembalikan melainkan dijual uangnya untuk membeli makan. Dari contoh negatif atau contoh yang salah ini, unsur-unsur “sengaja mengambil barang milik orang lain dengan maksud dimiliki” terpenuhi, tetapi ada satu unsur yang tidak terpenuhi, yaitu “melawan hukum”, karena “meminjam”. Jadi pengambilan barang seijin yang empunya. Karena itu perbuatan tersebut bukan termasuk tindak pidana pencurian, melainkan penggelapan.

Langkah 3: Latihan

Pertama-tama murid diminta menghafal dengan kalimat sendiri (hafal parafrase) Kemudian murid diminta memberikan contoh  kasus pencurian  lain selain yang dicontohkan oleh guru untuk mengetahui pemahaman murid terhadap materi tindak pidana pencurian.

Langkah 4: Umpan balik

Berikan umpan balik atau informasi apakah murid benar atau salah dalam memberikan contoh. Jika benar berikan konfirmasi, jika salah berikan koreksi atau pembetulan.

Langkah 5: Tes

Berikan tes untuk menilai apakah siswa benar-benar telah paham terhadap materi tindak pidana pencurian. Soal tes hendaknya  berbeda dengan contoh kasus yang telah diberikan pada saat penyempaian konsep dan soal latihan untuk menghindari murid hanya hafal tetapi tidak paham.

  1. 5.       Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip

Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb.

Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi pembelajaran jenis prinsip adalah :

a)       Sajikan prinsip

b)       Berikan bantuan berupa contoh penerapan  prinsip

c)        Berikan soal-soal latihan

d)        Berikan umpan balik

e)        Berikan tes.

Contoh:

Cara mengajarkan rumus menghitung luas bujur sangkar dengan tujuan agar siswa mampu menerapkan rumus tersebut.

Langkah 1: Sajikan rumus

Rumus menghitung luas bujur sangkar adalah: Sisi X Sisi atau sisi kuadrat.

Langkah 2: Memberikan bantuan

Berikan bantuan cara menghafal rumus dilengkapi contoh penerapan rumus menghitung luas bujur sangkar. Misalnya sebuah karton bangun bujur sangkar dengan panjang sisi 30 cm.

Rumus: Luas bujur sangkar = S X S.

Luas karton adalah  30 X 30 X 1 cm2 = 900 cm2.  

Langkah 3: Memberikan latihan

Berikan soal-soal latihan penerapan rumus dengan bilangan-bilangan yang berbeda dengan contoh yang telah diberikan. Misalnya selembar kertas panjangnya  berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 40 cm. Hitunglah luasnya.

Langkah 4: Memberikan umpan balik

Beritahukan kepada siswa apakah jawaban mereka betul atau salah. Jika betul berikan penguatan atau konfirmasi. Misalnya,  “Ya jawabanmu betul”. Jika salah berikan koreksi atau pembetulan.

Langkah 5: Berikan tes

Berikan soal-soal tes secukupnya menggunakan bilangan yang berbeda dengan soal latihan untuk meyakinkan bahwa siswa bukan sekedar hafal soal tetapi betul-betul menguasai cara menghitung luas bujur sangkar.

  1. 6.       Strategi penyampaian prosedur

Tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa dapat melakukan atau mempraktekkan prosedur tersebut, bukan sekedar paham atau hafal.

Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut. Misalnya langkah-langkah menyetel televisi.

Langkah-langkah mengajarkan prosedur meliputi:

  1.  Menyajikan prosedur
  2.  Pemberian bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur
  3. Memberikan latihan (praktek)
  4. Memberikan umpan balik
  5. Memberikan tes.

Contoh:

Prosedur menelpon di telpon umum koin.

Langkah-langkah mengajarkan prosedur:

Langkah 1: Menyajikan prosedur

Sajikan langkah-langkah atau prosedur menelpon dengan menggunakan bagan arus (flow chart)  

Langkah 2: Memberikan bantuan

Beri bantuan agar murid hafal, paham, dan dapat menelpon dengan jalan mendemonstrasikan cara menelpon.

Langkah 3: Pemberian latihan

Tugasi siswa paraktek berlatih cara menelpon.

Langkah 4: Pemberian umpan balik

Beritahukan apakah yang dilakukan siswa dalam praktek sudah betul atau salah. Beri konfirmasi jika betul, dan koreksi jika salah.

Langkah 5: Pemberian tes

Berikan tes dalam bentuk “do it test”, artinya siswa disuruh praktek, lalu diamati.

  1. 7.       Strategi mengajarkan/menyampaikan materi aspek afektif

Termasuk materi pembelajaran aspek sikap (afektif) menurut Bloom (1978) adalah pemberian respons, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian.

Beberapa strategi mengajarkan materi aspek sikap antara lain:  penciptaan kondisi, pemodelan atau contoh, demonstrasi, simulasi, penyampaian ajaran atau dogma.

Contoh:

Penciptaan kondisi. Agar memiliki sikap tertib dalam antrean, di depan loket dipasang jalur untuk antri berupa pagar besi yang hanya dapat dilalui seorang demi seorang secara bergiliran.

Pemodelan atau contoh: Disajikan contoh atau model seseorang baik nyata atau fiktif yang perilakunya diidolakan oleh siswa. Misalnya tokoh Bima dalam Mahabarata. Sifat Bima yang gagah berani dapat menjadi idola anak.

B.    Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa

Ditinjau dari guru, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau dari segi siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi pembelajaran, kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu menghafal, menggunakan, menemukan, dan memilih.

Penjelasan dan contoh disajikan sebagai berikut:

  1. 1.       Menghafal (verbal & parafrase)

Ada dua jenis menghafal, yaitu menghafal verbal (remember verbatim) dan menghafal parafrase (remember paraphrase). Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Terdapat materi pembelajaran yang memang harus dihafal persis seperti apa adanya, misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau komponen suatu benda, dsb. Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa atau kalimat sendiri (hafal parafrase). Yang penting siswa paham atau mengerti, misalnya paham  inti isi Pembukaan UUD 1945, definisi saham, dalil Archimides, dsb.

  1. 2.       Menggunakan/mengaplikasikan (Use)

Materi pembelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian  digunakan atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan untuk menggunakan,  menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari.

Penggunaan fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka pengambilan keputusan. Contoh,  berdasar hasil penggalian ditemukan fakta terdapatnya emas perhiasan yang sudah jadi, setengah jadi, perhiasan yang telah rusak, tungku, bahan emas batangan di bekas peninggalan sejarah di desa Wonoboyo Klaten Jawa Tengah. Dengan menggunakan fakta tersebut, ahli sejarah berkesimpulan bahwa lokasi tersebut tempat  bekas pengrajin emas.

Penggunaan materi konsep adalah untuk menyusun proposisi, dalil, atau rumus. Seperti diketahui, dalil atau rumus merupakan hubungan antara beberapa konsep. Misalnya,  dalam berdagang “Jika penjualan lebih besar daripada biaya modal maka akan terjadi laba atau untung”. Konsep-konsep dalam jual beli tersebut meliputi penjualan, biaya modal, laba, untung, dan konsep “lebih besar”.

Selain itu, penguasaan atas suatu konsep digunakan untuk menggeneralisasi dan membedakan. Contoh, seorang anak yang telah memahami konsep “jam adalah alat penunjuk  waktu”, akan dapat menggeneralisir bahwa bagaimanapun berbeda-beda bentuk dan ukurannya, dapat menyimpulkan bahwa benda tersebut adalah jam.

Penerapan atau penggunaan prinsip adalah untuk memecahkan masalah pada kasus-kasus lain. Contoh, seorang siswa  yang telah mampu menghitung luas persegi panjang setelah mempelajari rumusnya,  dapat menentukan luas persegi panjang di manapun dan berapapun besarnya panjang dan lebar persegi panjang yang harus dihitung luasnya.

Penggunaan materi prosedur adalah untuk dikerjakan  atau dipraktekkan. Seorang siswa yang telah hafal dan berlatih  mengendarai sepeda motor, dapat mengendarai sepeda motor tersebut.

Penggunaan prosedur (psikomotorik) adalah untuk mengerjakan tugas atau melakukan suatu perbuatan. Sebagai contoh, siswa dapat mengendarai sepeda motor setelah menghafal langkah-langkah atau prosedur mengendarai sepeda motor.

Penggunaan materi sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap yang telah dipelajari. Misalnya, siswa berhemat air dalam mandi dan mencuci setelah mendapatkan pelajaran tentang pentingnya bersikap hemat.

  1. 3.       Menemukan

Yang dimaksudkan penemuan (finding) di sini adalah  menemukan cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari.

Menemukan merupakan hasil tingkat belajar tingkat tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif. Misalnya, setelah mempelajari hukum bejana berhubungan seorang siswa dapat membuat peralatan penyiram pot gantung menggunakan pipa-pipa paralon. Contoh lain, setelah mempelajari sifat-sifat angin yang mampu memutar baling-baling siswa dapat membuat protipe, model, atau maket sumur kincir angin untuk mendapatkan air tanah.

  1. 4.       Memilih

Memilih di sini menyangkut aspek afektif atau sikap. Yang dimaksudkan dengan memilih di sini adalah memilih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Misalnya memilih membaca novel dari pada membaca tulisan ilmiah. Memilih menaati peraturan lalu lintas tetapi terlambat masuk sekolah atau memilih melanggar tetapi tidak terlambat, dsb.

IX.   MATERI PRASYARAT, PERBAIKAN, DAN PENGAYAAN (REMEDIAL & ENRICHMENT)

Dalam mempelajari materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar terdapat beberapa kemungkinan pada diri siswa, yaitu siswa belum siap bekal pengetahuannya, siswa mengalami kesulitan, atau siswa dengan cepat menguasai materi pembelajaran.

Kemungkinan pertama siswa belum memiliki pengetahuan psyarat. Pengetahuan prasyarat adalah bekal pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari suatu bahan ajar baru. Misalnya, untuk mempelajari perkalian siswa harus sudah mempelajari penjumlahan. Untuk mengetahui apakah siswa telah memiliki pengetahuan prasyarat, guru harus mengadakan tes prasyarat (prequisite test). Jika berdasar tes  tersebut siswa belum memiliki pengetahuan prasyarat, maka siswa tersebut harus diberi materi atau bahan pembekalan. Bahan pembekelan (matrikulasi) dapat diambil dari materi atau modul di bawahnya.

Dalam menghadapi kemungkinan kedua, yaitu siswa mengalami kesulitan atau hambatan dalam menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan materi perbaikan (remedial). Materi pembelajaran remedial disusun lebih sederhana, lebih rinci, diberi banyak penjelasan dan contoh agar mudah ditangkap oleh siswa. Untuk keperluan remedial perlu disediakan modul remidial.

Dalam menghadapi kemungkinan ketiga, yaitu siswa dapat dengan cepat dan mudah menguasai materi pembelajaran, guru harus menyediakan bahan pengayaan (enrichment). Materi pengayaan berbentuk pendalaman dan perluasan. Materi pengayaan baik untuk pendalaman maupun perluasan wawasan dapat diambilkan dari buku rujukan lain yang relevan atau disediakan modul pengayaan.

Selain pengayaan, perlu dipertimbangkan adanya akselerasi alami di mana siswa dimungkinkan untuk mengambil pelajaran berikutnya. Untuk keperluan ini perlu disediakan bahan atau modul akselerasi.

 

BAHAN ACUAN

Abdul Gafur (1986). Disain instruksional: langkah sistematis penyusunan pola dasar kegiatan belajar mengajar. Sala: Tiga Serangkai.

Abdul Gafur (1987). Pengaruh strategi urutan penyampaian, umpan balik, dan keterampilan intelektual terhadap hasil belajar konsep. Jakarta : PAU – UT.

Bloom et al. (1956). Taxonomy of educational objectives: the classification of educational goals. New York: McKay.

Center for Civics Education (1997). National standard for civics and governement. Calabasas CA: CEC Publ.

Dick, W. & Carey L. (1978). The systematic desgin of instruction. Illinois:  Scott & Co. Publication.

Direktorat Pendidikan Menengah Umum (2001). Kebijakan pendidikan menengah umum. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Edwards, H. Cliford, et.all (1988). Planning, teaching, and evaluating: a competency approach. Chicago: Nelson-Hall.

Hall, Gene  E & Jones, H.L. (1976) Competency-based education: a  process for the improvement  of education. New Jersey: Englewood Cliffs, Inc.

Joice, B, & Weil, M. (1980). Models of teaching. New Jersey: Englewood Cliffs, Publ.

Kemp, Jerold (1977). Instructional design: a plan for unit  and curriculum development. New Jersey: Sage Publication.

Kaufman, Roger A. (1992). Educational systems planning. New Jersey:             Englewood Cliffs.

Marzano RJ & Kendal JS (1996). Designing standard-based districs, schools, and classrooms. Vriginia: Assiciation for Supervision and Curriculum Development.

McAshan, H.H. (1989). Competency-based education and behavioral objectives. New Jersey: Educational Technology Publications, Engelwood Cliffs.

Oneil Jr., Harold F. (1989). Procedures for instructional systems development. New York: Academic Press.

Reigeluth, Charles M. (1987) Instructional theories in action: lessons illustrating selected theories and models. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publ.

Russell, James D. (1984). Modular instruction: a guide to design, selection, utilization and evaluation of modular materials. Minneapolis: Burgess Publishing Company.